Rabu, 20 Mei 2015

Cerpen Sahabat kecil

            Malamku seperti kemarin, terselimuti dinginnya rasa yang tak kunjung usai, entah ini berlebihan atau hanya opsesi semata. Sebut saja dia vita, vita yang bersahabat kurang lebih 4 tahun hanya diam mendengarkan alunan music klasik yang terputar, bayangan sosok masa lalu tak hentinya berlalu terbersit hingga vita fokus dalam flashback yang berkepanjangan dan akhirnya tertidur pulas.
             Vita gadis remaja yang belum cukup dewasa di banding dengan para sahabatnya tingkah dan sifat vita yang membuat sahabat-sahabatnya menganggapnya seperti masih layaknya abg tapi tak menyudutkan vita tuk tetap merangkul mereka. Siang itu ketika vita dengan lamunannya  yang lagi-lagi flashback, tiba-tib terdengar keras suara memanggil namanya yang mengganggu khayalan vita.
"devi: vita..vita..vitaaaaaa?".
"Vita: iya ada sih..?, lo kagetin gue aja arggggtttt(dengan muka bingung vita)".
"Devi: lo juga sih, ngapain coba lo duduk di pojokan sana seperti cewe galau aja huuuu eh tugas lo udah kelar belum???".
"Vita: kalau gue galau emang pengaruh buat lo?? Ah lo gak tau hati gue aja hikss, oh tugas dari pak bandi?? Gue mah sudah jadi keles.
"Devi: iya juga sih gak ngaruh ke gue, oke karena lo sudah jadi bolehlah gue lihat(dengan memegang pundak vita)".
"Vita: yeh ujung-ujungnya tugas lo tuh yahh.. *datar.
         Semakin kesana semakin terasa jalan yang ku lalui dengan sahabat-sahabatku terlebih lagi dia, sosok sahabat yang menjadi inspirasi, saat ini aku rindu, aku rindu dia, bercengkrama dengannya tertawa tebahak-bahak dengan dirinya. Aku sekarang begitu telah jauh dengannya aku tak lagi tau keberadaan hingga kabarnya tapi yang aku tau dia masih berada di kota ini. Vita yang sangat merindukan sahabat kecilnya itu hanya berharap kalau dia baik-baik saja dan tak melupakannya sperti vita yang tak akan pernah melupakan sahabat kecilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar